Monday 18 May 2015

Service Sound Sistem Mobil

Perkabelan Casette Receiver ALPINE P/N 86120-YZC03

Tampilan depan dan Belakang ALPINE 86120

Modifikasi Speaker

Modifikasi Saluran Mikrofon
pada
Speaker SANKEN Multimedia SB-1600V

Seorang Teman membawakan sebuah Speaker Aktif Sanken yang dilengkapi dengan VCD, Tape Recorder, dan Radio, ke pangkalan Mr HB. Menurut keterangan yang punya, mikrofon nya tidak bisa berfungsi. Karena lagi sibuk melayani pasien lain, maka speaker tersebut kami sarankan agar ditinggal aja dahulu.
Setelah ada kesempatan kami pun melakukan pengecekan, pertama-tama kami siapkan sebuah mikrofon yang masih berfungsi dengan baik, setelah di colok kan  pada tempatnya serta volume nya di setel pada posisi yang wajar, kami pun  mulai melakukan cek sound, “ tes.. satu... satu....   satu.. dua... tiga....”     hem.. betul juga suara mikrofon nya tidak bisa keluar di luod speakernya.

Mengatasi " Tidak Ada Sinyal " Pada Antena Parabola Digital FTA

Mengatasi " Tidak Ada Sinyal " Pada Antena Parabola Digital FTA


 Antena Parabola Digital FTA adalah sebuah perangkat penerima siaran TV dan Radio yang di pancar kan melalui satelit secara Free To Air, dengan perangkat ini penerimaan sinyal Televisi tidak terpengaruh lagi dengan lingkungan sekitarnya seperti pohon, gunung dan lain sebagainya.



Kelebihan lainnya yang dapat kita nikmati dengan salah satu perangkat digital ini adalah  kualitas gambar dan suara yang dihasilkannya, bagaimana pun bagusnya gambar dan suara yang di hasilkan oleh antena analog ( antena UHF dan VHF ) tetap tidak bisa membandingi kualitas gambar dan suara Antena Parabola Digital. Bahkan saat ini sudah ada perangkat Antena Parabola Digital yang mampu menerima siaran HDTV ( high-definition television )

Umum nya Antena Parabola Digital FTA terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
1. SOLID DISH Parabola
2. LNB ( Low Noise Block converter ).
3. DiSCq ( Digital Satellite Equipment Control ).
4. Receiver DVB ( Digital Video Broadcasting ) FTA ( Free To Air ).



Karena ke empat bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling berkaitan, maka bila salah satu diantaranya mengalami kerusakan maka proses penerimaan sinyal akan mengalami gangguan atau bahkan tidak dapat menerima sinyal sama sekali.

Berikut ini pengalaman penulis dalam mengatasi " Tidak ada sinyal " pada antena parabola digital FTA dan juga cara memperbaikinya :


    Gambar .  01     

Semua saluran yang ada pada daftar siaran Televisi dan Radio kehilangan sinyal, baik intensitas atau pun kualitas. Pada layar Televisi tampil pesan " tidak ada sinyal " dan bila tombol Info pada remote control ditekan, muncul tampilan seperti pada gambar 01, di sini terlihat jelas persentase  Intensitas dan Kualitas sinyal terbaca dengan angka 0 Persen.

Sebelum memeriksa perangkat luar, cek terlebih dahulu koneksi kabel dengan Receiver FTA dan pastikan sudah terpasang dengan benar.




Jika oke dan tidak ada kesalahan, pemeriksaan dilanjutkan ke perangkat luar dan tentu saja antena harus di jungkir balik ( Gambar 02 - Kiri ) untuk memudahkan pemeriksaan.

     Gambar. 02   

 Agar posisi antena tidak berubah pada saat di jungkir balik, sebaiknya mur penyangga bagian atas saja yang dilepas, letak mur tersebut ada pada ujung atas baut penyangga Solid Dish seperti yang ditunjuk panah merah pada gambar 02 - kanan dalam lingkaran putih.

Sebagai langkah awal, terlebih dahulu periksa kondisi kabel yang menghubungkan DiSCq dengan Receiver. Lepaskan kedua ujung kabel yang terpasang pada DiSCq dan Receiver. Periksa kabel secara teliti jengkal demi jengkal  dan pastikan tidak ada bagian yang ter lewatkan. Bila ditemukan ada bagian yang terluka, kemungkinan besar kabel tersebut sudah keropos dan putus salah satu / kedua jalur nya akibat air hujan yang masuk ke dalamnya melalui bagian yang terluka tersebut. Untuk memastikan nya, lakukan pengetesan kabel dengan menggunakan Multi-meter dalam posisi Ohm meter X1. Bila hasil pengetesan membuktikan ter putusnya salah satu / kedua jalur kabel, sebaiknya diganti dengan yang baru ( mencari dan menyambung jalur kabel yang putus sangat tidak disarankan, ke depannya tindakan seperti ini dapat berakibat buruk pada receiver ).

Sampai di sini belum berhasil meningkatkan Intensitas sinyal ?  lanjutkan pemeriksaan kebagian  berikutnya ! Pasang kembali salah satu ujung kabel pada Receiver, sedangkan ujung kabel yang lainnya pasang langsung ke bagian Output pada salah satu  LNB dan tanpa melalui DiSCq. kalau dengan cara ini persentase Intensitas bisa bergerak naik dan menunjukkan angka tertentu, maka ada kemungkinan DiSCq sudah dalam kondisi rusak.


   Gambar. 03 bagian dalam DiSCq yang Rusak  

Agar lebih meyakinkan, pindahkan kabel ke Output LNB yang satunya lagi. Apabila hasilnya tetap sama, maka sudah positif DiSCq mengalami kerusakan.

Umumnya faktor yang menjadi penyebab kerusakan dari sebuah DiSCq adalah merembes nya air hujan ke dalam kabinet nya, sehingga terjadi hubungan pendek antar komponen elektronik yang ada dalam kabinet tersebut. Adapun faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya hubungan pendek antara kedua jalur kabel yang menjadi penghubung LNB dengan DiSCq, dan kejadian tersebut terjadi pada saat DiSCq terhubung dengan Receiver yang sedang aktif.

Setelah semua tahap pemeriksaan di atas sudah dilakukan, tapi belum berhasil juga mengatasi permasalahan.  Jangan putus asa, masih ada satu tahap pemeriksaan lagi yang bisa dilakukan.

Pada tahap pemeriksaan sebelumnya tersisa satu bagian lagi yang belum di periksa kondisi nya, yaitu LNB. Karena ini bagian terakhir yang belum diperiksa, tentu saja kecurigaan kita akan tertuju pada bagian tersebut. Masuk akal memang, tapi berdasarkan pengalaman kami di lapangan, hal tersebut tidaklah selalu terbukti kebenarannya. Terkadang LNB sudah diganti dengan yang baru, ternyata intensitas sinyal tetap saja belum bisa menujukan perubahan ( tetap 0 Persen ). Setelah di lakukan  pemeriksaan secara lebih teliti, ternyata bagian yang mengalami kerusakan adalah Receiver. Maka dari itu sebelum mengambil keputusan untuk membeli satu set LNB yang baru, ada baiknya di periksa terlebih dahulu bagian Receiver tersebut. Dalam hal ini pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan Receiver memberikan tegangan kepada LNB.

Caranya ?  Tidak terlalu sulit, ikuti saja langka demi langkah berikut ini  :
  • Pertama, pastikan Receiver dalam keadaan Off.
  • Siapkan sepotong kabel yang sama jenisnya dengan kabel penghubung Receiver dengan DiSCq, usahakan ukurannya jangan terlalu panjang  ( kira-kira satu jengkal saja ). 
  • Lepaskan ujung kabel yang terpasang pada Receiver, sedangkan ujung kabel yang terpasang pada LNB jangan dilepas.
  • Pasang salah satu ujung potongan kabel yang sudah kita siapkan pada Receiver, sementara ujung yang lainnya di sambungan kan ke ujung kabel yang sudah kita lepaskan tadi, pastikan jalur Positif yang berupa kawat tunggal salah satu ujung kabel tersambung dengan jalur positif pada ujung kabel yang lainnya. Demikian juga dengan jalur Negatif yang berupa kawat serabut, jangan sampai terbalik pemasangan nya. serta usahakan sambungan tersebut tidak mengalami hubungan singkat selama proses pengujian berlangsung.
  • Siapkan sebuah Multi-Tester dengan posisi DCV - 50.
  • Tempel kan kabel Positif Multi-Tester pada jalur Positif sambungan kabel yang telah kita buat tadi, demikian pula dengan kabel Negatif Multi-Tester ditempel kan juga pada jalur Negatif sambungan kabel tersebut.
  • Hidupkan Receiver, pilih salah satu saluran Televisi yang menggunakan polaritas Horizontal pada daftar siaran Televisi  ( misalnya RCTI ) dan amati pergerakan jarum Multi-Tester. Dalam kondisi normal seharusnya jarum Multi-Tester bergerak dan berhenti pada skala 18 Volt. Namun bila pergerakan jarum berhenti di bawah skala 18 Volt ( 10 Volt misalnya ) atau bahkan tidak bergerak sama sekali, hampir dapat dipastikan Receiver sudah tidak mampu lagi menyalurkan tegangan kepada LNB dan sudah tiba saatnya untuk diganti. Supaya hasil pengujian tidak meragukan, Matikan Receiver kemudian lepaskan sambungan kabel yang terhubung dengan LNB, sedangkan kedua kabel Multi-Tester jangan dilepaskan. Hidupkan kembali Receiver, kalau ternyata jarum Multi-Tester kembali menunjuk skala 18 Volt, sudah tidak meragukan lagi kalau Receiver memang sudah tidak dapat digunakan lagi.
  •  Kalau pada saat kabel dari LNB belum dilepaskan dari sambungan jarum Multi-Tester berhenti pada skala 18 Volt, ini berarti kondisi Receiver masih dalam keadaan normal dan kecurigaan kita pada LNB terbukti kebenarannya.
Catatan :
  1.  Untuk pengujian yang menggunakan saluran Televisi dengan polaritas Vertikal ( Indosiar misalnya ) kondisi normal ditandai dengan berhentinya pergerakan jarum Multi-Tester pada skala 13 Volt.
  2. Sekali lagi, pada saat proses pengujian berlangsung  jangan sampai sambungan kabel mengalami hubungan pendek. Sebab bila hal yang demikian terjadi secara berulang-ulang, kondisi Receiver yang belum diketahui keadaannya, benar-benar akan mengalami kerusakan.
  3. Sebaiknya pada saat melepas dan menyumbangkan kabel pada bagian mana pun, matikan Receiver terlebih dahulu.
    Demikian, semoga bermanfaat !    

Memperbaiki DVD Player Murmer

Memperbaiki DVD Player Murmer


DVD Player Murmer ( Murah Meriah ) seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, karena dianggap sebagai barang murahan. Tapi kenyataan di lapangan membuktikan bahwa  DVD Player jenis  inilah, yang paling  laris di Indonesia, khususnya untuk kalangan ekonomi menegah ke bawah.

TRIK MEMPERBAIKI DVD PALYER "NO DISK"

DVD Player milik Anda selalu mengeluarkan pesan "no disk" pada displaynya salah satu penyebab yang kami tekankan di sini adalah putaran piringan/disk lambat atau tidak normal, apalagi DVD Player yang Anda beli tipe mumer (murah meriah kisaran harga 150 - 240 ribu untuk zona Kalimantan Barat). Mungkin sebagaian orang bingung, bagaimana cara memperbaikinya. Berikut ini sedikit pengalaman singkat yang akan kami sampaikan kepada Anda bisa tanpa mengeluarkan biaya cara memperbaikinya namun tidak ada jaminan bertahan lama, tergantung kondisi motor spindelnya.

Langkah :
1. Buka tutup DVD Playernya (sekrup 3-5 di belakang, dan 2-4 di kiri + kanan tutup),
2. Colokan kabel hitam (power) ke stopkontak listrik,
3. Tekan tombol "open" dan masukkan piringan/disk DVD/VCD, dan tekan "close"
4. Lihat cahaya optik dan putaran pada piringan apakah normal atau tidak
5. Jika tidak normal/putaran lambat maka lepas solderan kabel merah (+) dan hitam (-) pada PCB di bagian mekaniknya yang menuju ke arah motor spindel (bahasa kampungku dinamo pemutar piringan),
6. Pada kabel merah (+) dan hitam (-) coba dikejut menggunakan tegangan 1 sampai 3 volt selama 10 detik sampai 1 menit / sampai motor spindel berputar normal (bisa menggunakan baterai kecil 1 buah = 1,5 volt atau 2 buah = 3 volt dan atau menggunakan power suplay 6 volt maksimal)
7. Lepaskan tegangan baterai dan solder seperti semula,
8. Tes hidupkan dengan disk, insya Allah normal.
Alasan: 
Mengapa kok harus begitu memperbaikinya?
Jawab: Karena motor spindel biasanya mengalami sedikit korosi, kotor, arang di bagian komutator atau pin kuningan terhadap plat/lidah (+) dan (-) negatif. Hal ini biasanya kotor. Jangan pernah mencoba untuk membukanya, karena perlu keterampilan dibidang ini dalam memasangnya kembali, soalnya plat atau lidah kutub mudah bengkok atau patah. Nah,untuk tukang service biasanya tidak mau repot, motor spindelnya diganti baru sekitar Rp20.000,- sampai Rp45.000,- di zona Kalbar ini belum termasuk upah. Jika sudah ganti motor spindel sudah tentu kita tidak khawatir lagi.

Perlu diketahui, gejala no disk dapat disebabkan beberapa faktor yang di antaranya:
1. Optik tidak mengeluarkan cahaya (coba ganti kabel data/kabel fleksibel lalu tes hidupkan, jika masih tidak menyala, coba ganti optik yang sesuai/sama. Jangan dulu curiga di MPEGnya karena gejala no disk adalah gejala yang berhubungan dengan informasi dari disk - diterima optik - dikirim melalui kabel data - lalu diolah di IC Program (bagian MPEG) untuk memvalidasi perintah dan kelengkapan system DVD Player lalu di kirim kembali ke bagian optik, mekanik dan display, video, audio dan lain sebagainya sebagai perintah bahwa semuanya sudah harus bertugas);
2. Mekanik kesat saat motor menggerakkan optik, ini biasanya mekanik optik maju mundur tidak kelar-kelar membaca (coba teteskan sedikit dan seperlunya pelumas bisa oli atau minyak mesin jahit, minyak goreng, atau pelumas khusus DVD Player di 2 besi tempat optik berjalan);
3. Putaran lambat (coba cek tegangan +SP dan -SP biasanya diperlukan sekitar 3-4 volt tanpa beban motor spindel. Jika dibebani motor spindel, maka tegangan sekitar 1,5 - 2 volt pastikan ini tersedia. Jika sudah tersedia, maka lakukan trik kami di atas atau ganti motor spindelnya)

Ingat: USB tidak ada hubungan dengan gejala "no disk" (karena lain jalurnya dan lain juga urusannya. Jika no disk, USB masih bisa digunakan jika masih bagus)

semoga membantu