Friday, 8 January 2016

360° Stereo Tone Control

Tone Control ini cocok untuk ampli daya medium - kecil (di bawah 200 Watt), karena pada freq rendah tidak terus menguat (khususnya pada infrasonik/di bawah 20Hz). Sehingga pergerakan speaker lebih tertuju pada frek bass yang nendang 60Hz-120Hz, sedangkan pada 20Hz ke bawah dilakukan penurunan penguatan lagi
supaya pergerakan speaker tidak bergerak percuma (pergerakan di bawah 20Hz). Hal ini cocok untuk speaker 4.5 inch - 8 inch, yang umumnya kurang bagus
saat bekerja di bawah 40Hz.

Skema :
Stereo Tone Control 360 derajat

P1 (50k) digunakan sebagai Volume Control.
P2 (100k) digunakan sebagai Balance.
P3 (100k) digunakan sebagai pengatus Bass.
P4 (100k) digunakan sebagai pengatur Treble. U1A digunakan sebagai inverted buffer untuk Baxandall Tone Control sekaligus sebagai penguat sinyal sebesar +6dB (R2<220k>/R1<100k>)
Kenapa U1A inverted? karena pada bagian Baxandall Tone Control (U1B) fasanya terbalik 180°, jadi untuk membuat sinyal output kembali menjadi 0°, maka
diperlukan pembalik fasa lagi (inverting) sebesar 180° supaya sinyal output menjadi 360° atau .
Jika dirasa tidak diperlukan penguatan +6dB pada bagian inverted buffer ini, ganti R2 menjadi 100k (R2=R1) sehingga gainnya menjadi 1x atau 0dB.

C2 bersama input impedance Baxandall Tone Control membentuk High Pass Filter yang berfungsi membatasi penguatan pada freq infrasonik. Sekaligus berfungsi untuk memblok DC offset dari U1A.

Jika ingin puncak penguatan Bass berada pada freq yang lebih rendah maka naikkan nilai C3 misalnya menjadi 33nF (misalnya menggunakan Speaker besar di atas 12 inch). Jika ingin puncak penguatan bass pada freq yang sedikit lebih tinggi maka rubah nilai C3 misalnya menjadi 12nF. Jika menggunakan 18nF maka puncak penguatan Bassnya berada pada ~50Hz.

C4 digunakan untuk setting penguatan treble, jika dirasa freq penguatan treble kurang pas, silakan diganti nilai C4. Jika suara treble kurang kasar bisa dicoba dengan menaikkan nilai C4, bila suara treble kurang halus coba turunkan nilai C4.

R3 dan R4 menentukan besarnya boost maupun cut pada Bass. R6 dan R7 menentukan besarnya boost maupun cut pada treble.

Cf digunakan untuk membatasi penguatan treble pada frek ultrasonik (di atas 20kHz), jika dirasa tidak diperlukan silakan abaikan komponen ini (kosongkan).

R8 berfungsi untuk untuk memblok kapasitansi maupun induktansi dari kabel-selubung(shielded) untuk sinyal output, sehingga dapat mencegah osilasi pada U1B yang mungkin disebabkan karena penggunaan kabel selubung yang panjang (lebih dari 2 meter).

Grafik penguatan Boost:
Boost

Grafik penguatan Cut:
Cut

Pada bagian bass penguatannya sebesar sekitar +18dB (@50Hz), dan pada treble sekitar +11dB (@10kHz) maksimum.
Kenapa pada bagian treble penguatannya lebih kecil? karena biasanya orang lebih ingin bass yang nendang daripada treble yang lebih keras (pedas), dan biasanya
audio musik biasanya sudah mempunyai nada treble yang cukup tinggi, apalagi jika di boost terlalu tinggi pasti lebih pedas, jadi pengatan treble tidak perlu terlalu tinggi.

Tegangan supply harus teregulasi (misalnya oleh IC L7815/L7915 atau LM317/LM337 atau dengan Zener 15V).
Bisa menggunakan tegangan dari ±9V s.d ±15V.

PCB : 125mm x 41.5mm, gambar 300dpi.
Layout :
Stereo Tone Control 360 Layout

Silk screen :
Stereo Tone Control 360 Silkscreen

TL074 pinout :
TL074 pinout
Prototype :
Tone Control 360 degree
Modif bekasan TC Bi-FET menjadi 360
° Stereo TC.
Sumber  https://sites.google.com/site/tinemqu/project/360-stereo-tone-control

No comments:

Post a Comment