Tone
Control ini cocok untuk ampli daya medium - kecil (di bawah 200 Watt),
karena pada freq rendah tidak terus menguat (khususnya pada
infrasonik/di bawah 20Hz). Sehingga
pergerakan speaker lebih tertuju pada frek bass yang nendang
60Hz-120Hz, sedangkan pada 20Hz ke bawah dilakukan penurunan penguatan
lagi
supaya
pergerakan speaker tidak bergerak percuma (pergerakan di bawah 20Hz).
Hal ini cocok untuk speaker 4.5 inch - 8 inch, yang umumnya kurang bagus
saat bekerja di bawah 40Hz.
Skema :
P1 (50k) digunakan sebagai Volume Control.
P2 (100k) digunakan sebagai Balance.
P3 (100k) digunakan sebagai pengatus Bass.
P4 (100k) digunakan sebagai pengatur Treble.
U1A digunakan sebagai inverted buffer untuk Baxandall Tone Control sekaligus sebagai penguat sinyal sebesar +6dB (R2<220k>/R1<100k>)
Kenapa
U1A inverted? karena pada bagian Baxandall Tone Control (U1B) fasanya
terbalik 180°, jadi untuk membuat sinyal output kembali menjadi 0°, maka
diperlukan pembalik fasa lagi (inverting) sebesar 180° supaya sinyal output menjadi 360° atau 0°.
Jika
dirasa tidak diperlukan penguatan +6dB pada bagian inverted buffer ini,
ganti R2 menjadi 100k (R2=R1) sehingga gainnya menjadi 1x atau 0dB.
C2 bersama input impedance Baxandall Tone Control membentuk High Pass
Filter yang berfungsi membatasi penguatan pada freq infrasonik.
Sekaligus berfungsi untuk memblok DC offset dari U1A.
Jika ingin puncak penguatan Bass berada pada freq yang lebih rendah maka
naikkan nilai C3 misalnya menjadi 33nF (misalnya menggunakan Speaker
besar di atas 12 inch). Jika ingin puncak penguatan bass pada freq yang
sedikit lebih tinggi maka rubah nilai C3 misalnya menjadi 12nF. Jika
menggunakan 18nF maka puncak penguatan Bassnya berada pada ~50Hz.
C4
digunakan untuk setting penguatan treble, jika dirasa freq penguatan
treble kurang pas, silakan diganti nilai C4. Jika suara treble kurang
kasar bisa dicoba dengan menaikkan nilai C4, bila suara treble kurang
halus coba turunkan nilai C4.
R3 dan R4 menentukan besarnya boost maupun cut pada Bass. R6 dan R7 menentukan besarnya boost maupun cut pada treble.
Cf
digunakan untuk membatasi penguatan treble pada frek ultrasonik (di
atas 20kHz), jika dirasa tidak diperlukan silakan abaikan komponen ini
(kosongkan).
R8
berfungsi untuk untuk memblok kapasitansi maupun induktansi dari
kabel-selubung(shielded) untuk sinyal output, sehingga dapat mencegah
osilasi pada U1B yang mungkin disebabkan karena penggunaan kabel
selubung yang panjang (lebih dari 2 meter).
Pada bagian bass penguatannya sebesar sekitar +18dB (@50Hz), dan pada treble sekitar +11dB (@10kHz) maksimum.
Kenapa pada bagian treble penguatannya lebih kecil? karena biasanya
orang lebih ingin bass yang nendang daripada treble yang lebih keras
(pedas), dan biasanya
audio
musik biasanya sudah mempunyai nada treble yang cukup tinggi, apalagi
jika di boost terlalu tinggi pasti lebih pedas, jadi pengatan treble
tidak perlu terlalu tinggi.
No comments:
Post a Comment